Minggu, 15 Mei 2016

KUMPULAN JUDUL SKRIPSI

  1. MODEL PEMBELAJARAN GAYA BELAJAR VARK DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIVE 
  2. EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM POSING PADA PEMBELAJARAN BASIS DATA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMK
  3. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO-STAY TWO-STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA DIKLAT DIAGNOSIS DAN SETTING ULANG PERSONAL COMPUTER
  4. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING (Studi Kasus Pada Kelas VIII SMP Negeri 29 Bandung)
  5. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MODIFIED INQUIRY BERBASIS MODUL HTML UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  6. EFEKTIFITAS PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN GRAFIS
    UNTUK MENINGKATKAN INTERPERSONAL INTELLIGENCES SISWA : Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas X Multimedia SMK N 1 Indramayu
  7. PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI MOBILE LEARNINGBERBASIS J2ME UNTUK MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
  8. PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) DALAM PEMBELAJARAN TIK (TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)
    UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
  9. PEMANFAATAN WEB BASED LEARNING UNTUK MENDUKUNG STUDENT CENTERED LEARNING
  10. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN UNPLUGGED UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA ASPEK KOGNITIF DALAM KONSEP DASAR TIK
  11. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  12. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK
  13. METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DALAM SISTEM DISTRIBUSI PERSEDIAAN BARANG PADA GUDANG
  14. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD BERBASIS KOMPUTER
  15. PENERAPAN MODEL COMPUTER ASSISTED LEARNING (CAL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  16. PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN TIK
  17. EXECUTIVE INFORMATION SYSTEM DI LINGKUNGAN ORGANISASI SEKOLAH MENENGAH ATAS
  18. PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  19. PENGEMBANGAN SISTEM ASESMEN BERBASIS WEB UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI   DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  20. PENGEMBANGAN SISTEM TUTORIAL BERINTELEGENSIA BERBASIS
    ACT-R (Architecture of 
    Cognitive Tutors) UNTUK MENDUKUNG PROSES PEMBELAJARAN PEMROGRAMAN JAVA
  21. PENERAPAN METODE DISCOVERY DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
  22. MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM BERBASIS KINERJA DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  23. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
  24. STUDI EFEKTIVITAS PENGGUNAAN COMPUTER BASED INSTRUCTION MODEL TUTORIAL DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
  25. PENGEMBANGAN APLIKASI GAME PEMBELAJARAN BERBASIS HANDPHONE MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN
  26. PENERAPAN METODE SHARING KNOWLEDGE COMMUNITY PADA MATA KULIAH SEMINAR ILMU KOMPUTER
  27. PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIVITAS HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  28. PENGGUNAAN MULTIMEDIA DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ASPEK KOGNITIF SISWA
  29. PEMBELAJARAN TIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE IMPROVE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS VII SMP
  30. PENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA MODEL TREFFINGER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  31. PENERAPAN MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  32. PENGARUH KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN TIK TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA
  33. EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
    :Studi Kasus Terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Kota Sukabumi
  34. PENERAPAN BLOG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE AND REVIEW (SQ3R) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI : Studi Kasus di SMK Bina Putera Subang)
  35. EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
  36. IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN TIK (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Maja : Corel Draw)
  37. PENGGUNAAN MEDIA FLASH FLIP BOOK DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
  38. PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK TUNARUNGU penelitian Kuasi Eksperimen di SDLB – B YP3ATR 1 Cicendo Bandung
  39. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOPSIS UNTUK MENENTUKAN PERINGKAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
  40. ANALISIS DESKRIPTIF TERHADAP TINGKAT KUALIFIKASI AKADEMIK, KOMPETENSI, DAN SERTIFIKAT PENDIDIK GURU TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) PROFESIONAL SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMAN) DAN MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KABUPATEN KUNINGAN
  41. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  42. PENERAPAN KECERDASAN BUATAN PADA PERMAINAN TRADISIONAL CONGKLAK MENGGUNAKAN OPTIMASI ALGORITMA MINIMAX
  43. KEEFEKTIFAN PENDEKATAN PAKEM DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
  44. PENERAPAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN ANGGOTA MICROFINANCE SYARIAH BERBASIS MASYARAKAT (MISYKAT)
  45. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS KONTEKS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK
  46. PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGADAPTASI KONSEP COMPUTER BASED INSTRUCTION (CBI) MODEL SIMULASI UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MERAKIT KOMPUTER
  47. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ARITMATIKA DASAR UNTUK ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
  48. PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN SISWA
  49. PENGEMBANGAN MODEL E-LEARNING BERBASIS VIDEO CONFERENCE DALAM PEMBELAJARAN TIK DI SMA
  50. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT(NUMBERED HEAD TOGETHER DENGAN PENDEKATAN SAVI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA (Studi Kasus di SMP Negeri 4 Tarogong Kidul Garut)


Jumat, 13 Mei 2016

Laboratorium TIK merupakan sarana prasarana untuk pelatihan praktik siswa berkaitan dengan kompetensi di bidang teknologi informasi da komunikasi. Pembelajaran yang dilakukan berupa praktikum atau praktik teknologi informasi dan komunikasi yang terdiri dari pengoperasian komputer, di sana siswa dapat langsung dapat mengaplikasikan komputer sesuai dengan kemampuannya. di mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas(SMA). 

Isu-isu tentang pengelolaan ICT lab di sekolah

Peran Guru dalam Lab 
  • Sebagian Guru tidak open dengan tingkah lakunya di dalam lab
  • membiarkan siswanya bermain di belakang tanpa mengecek apa yang dilakukan siswanya


Persediaan komputer

  • Banyak kita jumpai di sekolah-sekolah masih kekurangan komputer sehingga siswa susah untuk mempraktekkannya sendiri



Sebagian siswa bermain dalam lab, tidak serius dalam belajar sehingga guru tidak bisa mengatasi kenakalan siswa karena sudah keterlaluan. 

2. 

Kamis, 05 Mei 2016

DATA PENJUALAN MOTOR DARI TAHUN 2014-2016







Media sosial

 Di zaman yang berkembang pesat ini, kita sebagai pelaku usaha di wajibkan mengetahui  (khususnya pada kesempatan ini) dan media sosial lainnya. Ada beberapa cara yang akan paparkan pada kesempatan kali ini dan semoga menjadikan usaha anda berkembang serta di kenal oleh khalayak ramai lainnya. Sebelum kita bicara teknisnya, saya akan sedikit memberikan data mengenai facebook yang melatarbelakangi bahwasanya promosi melalui facebook sangat potensial, berikut data terupdate tahun 2014 :
Secara global, Facebook kini memiliki 1,28 miliar pengguna aktif setiap bulan. Selain Indonesia, India dan Brasil juga merupakan negara dengan pertumbuhan pengguna yang cukup tinggi. Dari jumlah tersebut, 34 persen di antaranya mengakses Facebook dari perangkat bergerak.
Secara khusus, jumlah seluruh pengguna Facebook yang ada di Indonesia kini mencapai 69 juta orang. Pernyataan resmi di atas dikeluarkan oleh kepala Facebook Indonesia, Anand Tilak, seperti dikutip VentureBeat. Padahal, enam bulan sebelumnya, jumlah pengguna Facebook di Indonesia cuma 65 juta orang. Ini artinya ada kenaikan sekitar 6%.
Indonesia diakui sebagai salah satu pasar terbesar bagi Facebook. Akan tetapiironisnya, meski jumlah penggunanya terus berkembang banyak, akses orang terhadap Internet masih minim. Lembaga riset Nielsen mencatat, dari 240 juta penduduk Indonesia, hanya 23% yang memiliki telepon seluler pintar (Smartphone) yang bisa digunakan untuk membuka Facebook.
Berikut statistik pengguna sosmed Linkedingoogle plustwitterfacebook, dll  yang saya dapat dibebmen.com





Pengguna facebook Tahun 2015

Pengguna Facebook Tahun 2016


Macam macam kasus

Tingkat Kemiskinan Di Indonesia

Secara umum, angka kemiskinan Indonesia sejak 1998 – 2011 terus menurun.  Penurunan tersebut tidak lepas dari upaya keras pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan melalui berbagai program pro-rakyat. Kendati belum bisa dikatakan maksimal, akan tetapi tren penurunan menunjukan bahwa program-program penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan pemerintah telah memberikan efek positif bagi peningkatan kemampuan masyarakat dalam mengembangkan hak-hak dasar mereka.


Gambar Penurunan angka kemiskinan di Indonesia sejak 1998 – 2010. Sumber data BPS.



Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya. Tercatat pada rentang 2005 – 2009 Indonesia mampu menurunkan laju rata-rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar 0,8%, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian negara lain semisal Kamboja, Thailand, Cina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran 0,1% per tahun.  Bahkan India mencatat hasil minus atau terjadi penambahan penduduk miskin.
Gambaran tentang perbandingan tingkat penurunan/pertambahan penduduk miskin per tahun di berbagai negara berkembang.



Kendati Indonesia adalah negara yang paling berhasil menurunkan angka kemiskinan, akan tetapi masih terdapat disparitas antar provinsi. Ada provinsi yang berhasil menurunkan prosentase penduduk miskinnya dengan cepat dan ada pula yang lambat. Gambar 4 berikut menggambarkan profil kemiskinan beberapa provinsi di Indonesia tahun 2011.
Selain itu, sebaran penduduk miskin juga tidak merata di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Penduduk miskin tersebut tinggal di wilayah perkotaan maupun perdesaan, dengan prosentase terbesar berada di wilayah perdesaan di Pulau Jawa, disusul Pulau Sumatera, baru kemudian pulau-pulau lain di Indonesia. Secara rinci, gambaran jumlah penduduk miskin di perdesaan dan perkotaan


Profil Kemiskinan Per Provinsi Tahun 2011. Sumber data BPS
 Sebaran penduduk miskin juga tidak merata di seluruh wilayah kepulauan Indonesia seperti Gambar di bawah ini :Jumlah Penduduk Miskin Perdesaan dan Perkotaan 2011 (dalam ribuan). Sumber data BPS.

Rabu, 04 Mei 2016

macam macam kasus
















Evaluasi Kasus Penyakit di Tahun 2013
Perkembangan penyakit selama tahun 2013 pada ayam pedaging dan petelur telah dirangkum oleh tim Technical Support Medion pada grafik 1 hingga 6. Jika dianalisis dari keenam grafik tersebut, secara umum lonjakan kasus penyakit pada ayam pedaging dan petelur di tahun 2013 terjadi di bulan Maret – April. Di bulan Maret, kejadian koksidiosis pada ayam pedaging meningkat sangat tajam (Grafik 3). Sedangkan pada ayam petelur kasus yang tinggi di bulan Maret 2013 di antaranya ND, ILT, korisa, kolera, colibacillosis dan cacingan (Grafik 4, 5, 6).

 








Grafik 1. Kecenderungan epidemi HIV ke depan di Indonesia
Gambar 1. Feminisasi epidemi HIV: 
Peningkatan persentase perempuan AIDS di beberapa tempat di 
Indonesia, 2009


Kebodohan menjadikan mereka tak bisa keluar dari lingkaran setan. Kebodohan dan kemiskinan adalah sahabat karib, harus diupayakan untuk menceraikannya.









TRENDING TOPIC MEDSOS






Jakartabaranews.co – Pekan lalu perhatian masyarakat tertuju ke Polda Yogyakarta terkait dengan penahanan Florence Sihombing. Mahasiswi S2 UGM ini ditahan karena diadukan LSM akibat “kicauan”-nya di Path yang mengiha rakyat Yogyakarta.
Kehadiran media sosial, seperti Facebook, Twitter, Blog, Path,BBM, dll., membawa perubahan yang sangat radikal dalam berkomunikasi. Apalagi media sosial tsb. dapat dilihat melalui telepon genggam atau telepon seluler (ponsel) yang setiap orang bisa memiliknya.
Celakanya, apresiasi sebagian orang terhadap etika ber-media sosial sangat rendah karena tidak ada regulasi yang langsung meng-intervensi. Selain itu sosialisasi terkait dengan aturan main agar tetap pada koridor hukum juga tidak ada sehingga masyarakat pun menganggap media sosial sebagai “cerobong asap”.
Akibatnya, sebagaian orang tidak memahami dampak hukum jika memakai media sosial sebagai tempat menuliskan sesuatu yang merugikan pihak lain, seperti menyebarkan fitnah, memutarbalikkan fakta, menyebarkan kabar bohong.





 1. PILPRES 2014:  #TVoneMemangBeda menjadi trending topic dunia


2. Pelantikan Presiden 2014, #PresidenJokowi Jadi Trending Topic Dunia

Pelantikan presiden 2014 yang dihelat hari ini, Senin 20 Oktober 2014 juga riuhkan jagat Twitter, Buktinya, tagar #PresidenJokowi menjadi Trending Topic dunia. Sejumlah topik terkait juga merajai. Sebut saja tagar #IndonesiaBaru





Tahun 2015
Heibogor.com - Kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan masih memprihatinkan dan menjadi sorotan banyak pihak dan membutuhkan penanganan yang cukup serius. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman agama serta faktor ekonomi menjadi faktor utamanya.

Menurut staf kesekretariatan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Bogor Lulu Triana, pihaknya mencatat pada tahun 2014 ada 63 kasus di Kota Bogor, untuk jenis kasusnya bervariatif, yaitu kekerasan dalam rumah rangga (KDRT) 37 kasus, child trafficking 3 kasus, kekerasan seksual ada 13 kasus, kekerasan psikis pada anak 4 kasus, anak berkonflik dengan hukum 5 kasus, dan pencemaran nama baik 1 kasus.

“Perempuan dan anak masih banyak yang menjadi korban kekerasan dan modusnya pun banyak. Misalnya, seperti korban dijadikan pelacur, korban dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga dengan jam kerja panjang dan gaji tidak sesuai, serta jadi korban pedofilia,” ujar Lulu saat ditemuiheibogor.com, di kantornya, Jalan Ciwaringin, Bogor Tengah, Kota Bogor, Selasa (01/12/15).
Ia menambahkan, untuk tahun ini hingga akhir Oktober 2015, yang melaporkan dan berkonsultasi sebanyak 53 kasus yaitu, kekerasan terhadap anak 24 kasus, dan kekerasan terhadap perempuan 29 kasus.
Diakuinya, berdasarkan penelusuran, kasus trafficking di Kota Bogor banyak biasanya diiming-imingi pekerjaan dengan upah yang besar. Namun kenyataannya penempatan kerja korban tak sesuai perjanjian. Bahkan, ada korban yang sengaja dijual untuk menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK).

“Modusnya banyak, tetapi biasanya dia menawari pekerjaan dengan upah yang besar, di kota - kota besar sebagai pelayan namun nyatanya korban biasanya dijual untuk menjadi PSK, bahkan ada juga yang korbannya ditinggalkan kemudian hidupnya tidak jelas,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya meminta dalam mencegah tindakan kekerasan terhadap anak peran orang tua sangat diperlukan. “Orang tua harus ekstra memperhatikan anaknya, jangan sampai lengah apalagi mudah tergiur" harapnya.


Rabu, 27 April 2016

routing protocol



IGP ( Interior Gateway Protocol )
adalah protocol distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGP menggunakan Bandwidth, MTU, Delay Dan Load. IGP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System ( AS ) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGP adalah 100.
IGP merupakan suatu penjaluran jarak antara vektor protokol, bahwa masing-masing penjaluran bertugas untuk mengirimkan semua atau sebagian dari isi table penjaluran dalam penjaluran pesan untuk memperbaharui pada waktu tertentu untuk masing-masing penjaluran.
Penjaluran memilih alur yang terbaik antara sumber dan tujuan. Untuk menyediakan fleksibilitas tambahan, IGP mengijinkan untuk melakukan penjaluran multipath. Bentuk garis equal bandwidth dapat menjalankan arus lalu lintas dalam round robin, dengan melakukan peralihan secara otomatis kepada garis kedua jika sampai garis kesatu turun.
Isi dari informasi routing adalah: 
  • Identifikasi tujuan baru,
  • Mempelajari apabila terjadi kegagalan. 
IGRP mengirimkan update routing setiap interval 90 detik. Update ini advertise semua jaringan dalam AS. Kunci desain jaringan IGP adalah:
  • Secara otomatis dapat menangani topologi yang komplek
  • Kemampuan ke segmen dengan bandwidth dan delay yang berbeda
  • Skalabilitas, untuk fungsi jaringan yang besar
Secara default, IGP menggunakan bandwidth dan delay sebagai metric. Untuk konfigurasi tambahan, IGP dapat dikonfigurasi menggunakan kombinasi semua varibel atau yang disebut dengan Composite Metric. Variabel-variabel itu misalnya: bandwidth, delay, load, reliability 

Operasi IGP
Masing-masing penjaluran secara rutin mengirimkan masing-masing jaringan lokal kepada suatu pesan yang berisi salinan tabel penjaluran dari tabel lainnya. Pesan ini berisi tentang biaya-biaya dan jaringan yang akan dicapai untuk menjangkau masing-masing jaringan tersebut. Penerima pesan penjaluran dapat menjangkau semua jaringan didalam pesan sepanjang penjaluran yang bisa digunakan untuk mengirimkan pesan.

Tujuan dari IGP
  • Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran.
  • Overhead rendah, IGP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya.
  • Pemisahan lalu lintas antar beberapa rute paralel.
  • Kemampuan untuk menangani berbagai jenis layanan dengan informasi tunggal.
  • Mempertimbangkan menghitung laju kesalahan dan tingkat lalu lintas pada alur yang berbeda.
  • Penjaluran stabil dijaringan kompleks sangat besar dan tidaka ada pengulangan penjaluran
  • Overhead rendah, IGP sendiri tidak menggunakan bandwidth yang diperlukan untuk tugasnya
Perubahan IGP
Kemudian setelah melalui proses pembaharuan IGP kemudian menjadi EIGP ( Enhanced IGP ), persamaannya adalah IGP dan EIGP sama-sama kompatibel dan antara router-router yang menjalankan EIGP dan IGP dengan autonomous system yang sama akan langsung otomatis terdistribusi. Selain itu EIGP juga akan memberikan tagging external route untuk setiap route yang berasal dari:
  • Routing protocol non EIGP.
  • Routing protocol IGP dengan AS number yang sama.
EGP ( Exterior Gateway Protocol )
adalah inti dari protocol routing internet. Protocol ini yang menjadi backbone dari jaringan Internet dunia. BGP adalah protokol routing inti dari Internet yg digunakan untuk melakukan pertukaran informasi routing antar jaringan. BGP dijelaskan dalam RFC 4271 RFC 4276 menjelaskan implementasi report pada BGP-4, RFC 4277 menjelaskan hasil ujicoba penggunaan BGP-4. Ia bekerja dengan cara memetakan sebuah tabel IP network yang menunjuk ke jaringan yg dapat dicapai antar Autonomous system (AS).
Hal ini digambarkan sebagai sebuah protokol path vector. EGP tidak menggunakan metrik IGP (Interior Gateway Protocol) tradisional, tapi membuat routing decision berdasarkan path, network policies, dan atau ruleset. BGP versi 4 masih digunakan hingga saat ini . EGP mendukung Class Inter-Domain Routing dan menggunakan route aggregation untuk mengurangi ukuran tabel routing. sejak tahun 1994, BGP-4 telah digunakan di Internet. semua versi dibawahnya sudah tidak digunakan. BGP diciptakan untuk menggantikan protokol routing EGP yang mengijinkan routing secara tersebar sehingga tidak harus mengacu pada satu jaringan backbone saja.
Interior Gateway Protocol (IGP)
Exterior Gateway Protocol (EGP)
Dalam sebuah single autonomous system (AS)
Antara autonomous system (AS) yang berbeda
Memiliki single network administration
Memiliki entitas administrasi yang independen
Pertukaran informasi routing dilakukan antar host dalam sebuah autonomous system atau sebuah routing domain
Pertukaran informasi routing bisa dilakukan antar host pada dua buah autonomous system (AS) yang berbeda
IGP dibagi menjadi dua kategori :
  • Distance Vector Protocol
    • Routing Information Protocol (RIP)
    • Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
  • LinkStateProtocol
    • Open shortest-path first (OSPF)
    • Intermediate System to Intermediate System (IS-IS)
Contoh protocol nya adalah BGP